
Situ Buleud: Simbol Harmoni Alam dan Kota
Situ Buleud merupakan salah satu ikon kota Purwakarta yang tak hanya menyimpan nilai sejarah, tetapi juga mencerminkan harmoni antara alam dan perkembangan kota. Terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan KK Singawinata, Situ Buleud menjadi ruang terbuka publik yang memadukan keindahan dan fungsi. Nama “Situ” dalam bahasa Sunda berarti danau, dan “Buleud” berarti bulat, sehingga nama ini mencerminkan bentuk khas danau yang bulat sempurna.
Kini, Situ Buleud tidak hanya menjadi destinasi wisata lokal, tapi juga bagian dari identitas kebanggaan warga Purwakarta. Mari kita telusuri pesona dan nilai-nilai penting yang dimiliki tempat ini.
Sejarah Singkat Situ Buleud
Situ Buleud sudah ada sejak rajazeus slot zaman kolonial Belanda. Awalnya, danau buatan ini digunakan sebagai tempat penampungan air untuk keperluan irigasi dan sumber air bersih bagi masyarakat sekitar. Seiring perkembangan zaman dan modernisasi kota Purwakarta, peran Situ Buleud pun berkembang. Pemerintah daerah menjadikannya sebagai kawasan wisata sekaligus pusat kegiatan sosial dan budaya.
Tak hanya menjadi tempat rekreasi, lokasi ini juga sering digunakan untuk berbagai acara pemerintahan, pertunjukan seni, hingga pameran UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa Situ Buleud memiliki multifungsi: alam, budaya, hingga ekonomi.
Keindahan yang Terjaga
Keindahan Situ Buleud terletak pada tata letaknya yang tertata rapi. Dikelilingi pepohonan rindang, taman hijau, dan jalur pedestrian, kawasan ini cocok untuk berbagai aktivitas luar ruangan, seperti jogging, bersepeda, atau sekadar bersantai. Di tengah danau terdapat patung besar ikan, simbol air dan kesuburan, serta air mancur yang memperindah suasana.
Saat pagi atau sore hari, banyak warga lokal maupun wisatawan yang datang untuk menikmati udara segar dan pemandangan yang menenangkan. Pancaran cahaya matahari yang memantul di permukaan air menciptakan suasana damai—sebuah tempat yang ideal untuk melepaskan penat dari aktivitas harian.
Simbol Harmoni Alam dan Kota
Situ Buleud menjadi contoh bagaimana ruang hijau dan alam bisa hidup berdampingan dengan kehidupan kota yang dinamis. Di tengah pesatnya pembangunan, Purwakarta mampu menjaga salah satu ruang terbukanya tetap alami dan bersih. Hal ini menunjukkan bahwa harmoni antara lingkungan dan modernitas bukan hal yang mustahil.
Situ ini juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya ruang publik yang inklusif. Siapa pun, dari berbagai usia dan latar belakang, dapat menikmati suasana di sini. Bahkan, banyak komunitas dan keluarga memilih Situ Buleud sebagai tempat berkumpul, belajar, hingga melakukan kegiatan seni.
Aktivitas Menarik di Situ Buleud
Beberapa aktivitas yang biasa dilakukan di Situ Buleud antara lain:
-
Senam pagi bersama komunitas.
-
Wisata edukasi untuk pelajar.
-
Berfoto di area taman dan patung ikonik.
-
Piknik bersama keluarga di bawah pepohonan.
-
Menikmati jajanan khas Purwakarta dari pedagang sekitar.
Tidak jarang juga area ini menjadi tempat pelaksanaan event tahunan, seperti Festival Situ Buleud dan Purwakarta Art & Culture Festival yang menyedot perhatian wisatawan dari luar kota.
Upaya Pelestarian dan Kebersihan
Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus berupaya menjaga Situ Buleud melalui berbagai program. Salah satunya adalah penempatan petugas kebersihan dan pengawasan ketat terhadap sampah. Edukasi kepada masyarakat juga dilakukan agar para pengunjung bisa turut menjaga keasrian kawasan ini. Upaya pelestarian ini membuktikan bahwa masyarakat dan pemerintah bisa bekerja sama untuk mempertahankan warisan alam yang berharga.
BACA JUGA: Curug Cikondang: Air Terjun Eksotis di Cianjur yang Dijuluki “Niagara Mini”

Curug Cikondang: Air Terjun Eksotis di Cianjur yang Dijuluki “Niagara Mini”
Curug Cikondang merupakan salah satu destinasi wisata alam yang menakjubkan di Jawa Barat. Terletak di Desa Wangunjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, air terjun ini menawarkan keindahan alam yang memukau dan suasana yang menenangkan. Dengan ketinggian sekitar 50 meter dan lebar mencapai 30 meter, Curug Cikondang sering dijuluki sebagai “Niagara Mini” karena kemiripannya dengan Air Terjun Niagara di Amerika Serikat.
Keindahan Alam yang Menawan
Curug Cikondang dikelilingi oleh hamparan kebun teh yang luas dan perbukitan hijau yang menyejukkan mata. Suara gemuruh air terjun yang jatuh dari ketinggian menciptakan suasana yang damai dan menyegarkan. Air yang jernih dan udara yang sejuk menjadikan tempat ini ideal untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari. Keindahan alam sekitar Curug Cikondang juga menjadikannya sebagai lokasi favorit untuk fotografi, termasuk sesi foto prewedding.
Akses dan Lokasi
Untuk mencapai Curug Cikondang, pengunjung dapat menempuh perjalanan sekitar 37 kilometer dari pusat Kota Cianjur, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam. Rute yang umum digunakan adalah melalui Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, kemudian rajazeus slot menuju Kecamatan Campaka hingga tiba di Desa Wangunjaya. Meskipun akses jalan menuju lokasi cukup menantang, terutama di beberapa titik yang berbatu dan menanjak, pemandangan sepanjang perjalanan sangat memanjakan mata dan sebanding dengan usaha yang dikeluarkan
Aktivitas Menarik
Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas menarik di sekitar Curug Cikondang. Salah satunya adalah canyoneering, yaitu aktivitas petualangan yang melibatkan penelusuran sungai, melompat dari tebing, dan berenang di aliran air terjun. Aktivitas ini cocok bagi para pencinta adrenalin yang ingin merasakan sensasi berbeda dalam menjelajahi alam. Selain itu, area sekitar curug juga cocok untuk piknik bersama keluarga atau teman-teman, sambil menikmati bekal makanan di tengah suasana alam yang asri.
Fasilitas dan Tiket Masuk
Curug Cikondang telah dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung, seperti area parkir, warung makan, dan toilet umum. Harga tiket masuk ke kawasan wisata ini sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp5.000 per orang. Untuk biaya parkir, dikenakan tarif sebesar Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil. Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.30 hingga 16.00 WIB.
Tips Berkunjung
-
Waktu Terbaik: Musim kemarau adalah waktu yang ideal untuk berkunjung, karena akses jalan lebih mudah dilalui dan air terjun terlihat lebih jernih.
-
Perlengkapan: Gunakan alas kaki yang nyaman dan anti-slip, serta bawa pakaian ganti jika berencana untuk bermain air.
-
Kebersihan: Selalu jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengikuti aturan yang berlaku di kawasan wisata.
-
Keselamatan: Berhati-hatilah saat berada di sekitar air terjun, terutama jika membawa anak-anak, karena bebatuan bisa licin dan aliran air cukup deras.
BACA JUGA ARTIKEL SELENGKAPNYA DISINI: Orangutan Trekking di Kalimantan: Bertemu Primata Langka

Orangutan Trekking di Kalimantan: Bertemu Primata Langka
Kalimantan, pulau terbesar di Indonesia dan rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati, adalah tempat yang memikat bagi para pencinta alam dan petualang. Salah satu pengalaman luar biasa yang bisa dilakukan di Kalimantan adalah orangutan trekking, sebuah petualangan yang membawa pengunjung untuk bertemu dengan salah satu primata paling langka dan cerdas di dunia, yaitu orangutan.
Dengan hutan tropis yang lebat dan dilindungi, Kalimantan menjadi tempat tinggal bagi orangutan Bornean, subspesies orangutan yang hanya dapat ditemukan di pulau Borneo. Trekking di habitat alami orangutan ini bukan hanya memberi pengalaman yang mendalam dengan alam, tetapi juga membuka mata kita akan pentingnya konservasi dan perlindungan spesies yang terancam punah.
Mengapa Kalimantan?
Kalimantan memiliki beberapa kawasan hutan tropis yang masih sangat asri dan menjadi rumah bagi berbagai spesies langka, salah satunya adalah orangutan. Ada dua subspesies orangutan yang hidup di Borneo, yaitu orangutan Bornean (Pongo pygmaeus) dan rajazeus terbaru orangutan Sumatran (Pongo abelii), meskipun orangutan Sumatran lebih banyak ditemukan di pulau Sumatra. Orangutan Bornean, yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang datang untuk melakukan orangutan trekking, telah mengalami penurunan populasi yang drastis akibat perusakan habitat, perburuan ilegal, dan perdagangan satwa liar.
Melalui konservasi dan program perlindungan, kawasan hutan yang terletak di Kalimantan menjadi habitat yang sangat penting bagi orangutan yang tersisa. Salah satu kawasan utama untuk orangutan trekking adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah, yang dikenal sebagai salah satu tempat terbaik di dunia untuk melihat orangutan di habitat aslinya.
Taman Nasional Tanjung Puting: Surga Orangutan
Taman Nasional Tanjung Puting adalah tempat yang paling populer di Kalimantan bagi para wisatawan yang ingin bertemu orangutan langsung di habitatnya. Kawasan ini tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena upaya konservasi yang dilakukan di sana untuk melindungi orangutan dari kepunahan. Tanjung Puting memiliki hutan bakau, hutan hujan tropis, dan sungai-sungai yang menjadi rumah bagi orangutan serta satwa liar lainnya, seperti bekantan, macaques, dan berbagai jenis burung.
Para pengunjung dapat mengikuti orangutan trekking di sini yang dilakukan dengan cara menyusuri jalur-jalur hutan dan sungai menggunakan perahu, yang disebut “klotok.” Klotok adalah perahu tradisional yang digunakan untuk mengarungi sungai di Taman Nasional Tanjung Puting. Selama perjalanan, wisatawan akan dibawa ke beberapa stasiun rehabilitasi orangutan di hutan, di mana orangutan yang dilindungi dan direhabilitasi kembali ke alam bebas akan dilepaskan dan ditempatkan.
Di stasiun rehabilitasi seperti Camp Leakey, pengunjung bisa melihat langsung proses rehabilitasi orangutan yang sudah dilatih untuk bertahan hidup di alam bebas setelah diselamatkan dari perburuan ilegal atau perdagangan satwa liar. Camp Leakey adalah salah satu pusat rehabilitasi paling terkenal di dunia yang didirikan pada tahun 1971 oleh Dr. Biruté Galdikas, seorang primatologis yang berfokus pada penelitian orangutan.
Pengalaman Trekking yang Mengagumkan
Selama orangutan trekking, para wisatawan akan diajak berkeliling di hutan dan mengikuti jalur trekking yang sudah ditentukan oleh pemandu wisata berpengalaman. Dengan mengenakan pakaian yang nyaman dan sepatu trekking yang cocok, pengunjung akan memulai perjalanan mereka di pagi hari, saat cuaca masih sejuk dan suasana hutan sangat damai.
Trekking ini bukan hanya tentang melihat orangutan, tetapi juga tentang menikmati keindahan alam Kalimantan. Di sepanjang perjalanan, pengunjung akan menyusuri sungai-sungai, melintasi hutan yang rapat, dan terkadang bertemu dengan berbagai satwa liar lainnya seperti monyet ekor panjang, burung endemik, dan bahkan kemungkinan melihat bekantan yang memiliki wajah unik dengan hidung panjang.
Namun, tentu saja, yang paling ditunggu adalah momen pertemuan dengan orangutan itu sendiri. Orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting sebagian besar adalah orangutan liar yang sudah terlatih dan terbiasa hidup bebas di alam, sehingga pengunjung bisa menyaksikan mereka beraktivitas dengan cara yang alami—memanjat pohon, mencari makan, dan berinteraksi dengan anggota keluarga mereka. Ini adalah pengalaman yang sangat istimewa, di mana pengunjung benar-benar bisa merasakan kedekatan dengan alam dan makhluk yang terancam punah.
Upaya Konservasi dan Tantangan
Di balik keindahan wisata orangutan trekking di Kalimantan, ada tantangan besar yang harus dihadapi untuk memastikan kelangsungan hidup orangutan di masa depan. Kehancuran hutan tropis akibat konversi lahan untuk perkebunan kelapa sawit, pembalakan liar, dan kebakaran hutan telah mengurangi habitat orangutan secara drastis. Akibatnya, populasi orangutan Bornean kini terancam punah, dengan estimasi hanya ada sekitar 100.000 orangutan yang tersisa di alam liar.
Namun, melalui upaya konservasi yang dilakukan di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting dan program rehabilitasi yang dijalankan oleh berbagai lembaga konservasi, harapan masih ada. Program pemantauan, penyelamatan, dan pelepasliaran orangutan terus berlanjut, dan para pengunjung yang datang ke Kalimantan untuk trekking orangutan juga turut mendukung upaya ini melalui tiket masuk yang digunakan untuk membiayai konservasi.
Pesan untuk Pengunjung
Melakukan orangutan trekking di Kalimantan bukan hanya tentang menikmati keindahan alam dan berinteraksi dengan primata yang luar biasa ini, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam dan perlindungan terhadap spesies yang terancam punah. Pengunjung yang datang ke Kalimantan untuk berwisata tidak hanya memperoleh pengalaman yang tak terlupakan, tetapi juga turut serta dalam upaya konservasi untuk melindungi orangutan dan habitat alami mereka.
Sebagai wisatawan, penting untuk selalu menghormati alam dan mengikuti aturan yang diberikan oleh pemandu wisata, agar dampak terhadap lingkungan dan satwa liar bisa diminimalkan. Orangutan trekking di Kalimantan adalah pengalaman yang mengajarkan kita untuk lebih menghargai kekayaan alam dan untuk berperan serta dalam menjaga keberlanjutan bumi ini.
BACA JUGA: Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga: Napak Tilas Wali Songo

Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga: Napak Tilas Wali Songo
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sejarah yang mendalam, memiliki banyak situs bersejarah yang menyimpan kisah perjuangan dan dakwah para ulama besar. Salah satunya adalah makam Sunan Kalijaga, yang terletak di Desa Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Ziarah ke makam Sunan Kalijaga bukan hanya sekedar perjalanan spiritual, tetapi juga sebuah napak tilas dari perjuangan Wali Songo dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa. Sebagai salah satu dari sembilan wali yang sangat berperan dalam Islamisasi di Indonesia, Sunan Kalijaga menyimpan warisan yang sangat penting bagi sejarah Islam di Nusantara.
Sunan Kalijaga dan Peranannya dalam Penyebaran Islam
Sunan Kalijaga, yang memiliki nama asli Raden Mas Said, adalah salah satu tokoh yang dikenal sangat berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa pada abad ke-15. Sebagai salah satu anggota Wali Songo, ia dikenal dengan metode dakwahnya yang sangat bijaksana dan adaptif terhadap budaya setempat. Sunan Kalijaga tidak hanya menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang halus, tetapi juga berhasil mengintegrasikan budaya lokal dengan ajaran Islam, menjadikannya mudah diterima oleh masyarakat Jawa.
Sunan Kalijaga sangat terkenal karena penggunaan seni dan budaya sebagai alat dakwah, seperti wayang kulit, seni ukir, dan gamelan. Ia menyadari pentingnya pendekatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, menjadikannya salah satu wali yang paling dihormati. Oleh karena itu, makam Sunan Kalijaga di Kadilangu bukan hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga simbol dari kebijaksanaan dan cara dakwah yang penuh cinta kasih dan penghormatan terhadap tradisi lokal.
Makam Sunan Kalijaga: Tempat Ziarah yang Penuh Makna
Makam Sunan Kalijaga terletak di sebuah komplek yang sangat asri di Desa Kadilangu, tidak jauh dari Kota Demak. Desa ini merupakan pusat sejarah yang penting, karena Demak pada masa itu merupakan kerajaan yang menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa. Makam Sunan Kalijaga ini menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah Islam di Indonesia dan menghayati ajaran-ajaran yang dibawanya.
Makam Sunan Kalijaga berada di sebuah bukit yang dikelilingi oleh pepohonan rindang, memberikan nuansa yang tenang dan damai. Komplek makam ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memudahkan para peziarah untuk berdoa dan mengenang perjuangan Sunan Kalijaga dalam menyebarkan Islam. Selain makamnya yang menjadi pusat perhatian, tempat ini juga sering kali dijadikan lokasi untuk berbagai kegiatan keagamaan dan kebudayaan, seperti pengajian, doa bersama, serta pertunjukan seni yang mengingatkan kembali ajaran-ajaran Sunan Kalijaga.
Napak Tilas dan Refleksi Spiritual
Ziarah ke makam Sunan Kalijaga lebih dari sekadar perjalanan fisik; ia adalah perjalanan spiritual yang mendalam. Banyak orang yang datang untuk berziarah ke makam ini berharap mendapatkan berkah dan keberkahan, serta meneladani sifat-sifat luhur dari Sunan Kalijaga, seperti kesabaran, kebijaksanaan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
Bagi umat Islam, berziarah ke makam para wali, termasuk Sunan Kalijaga, diyakini dapat memberikan ketenangan batin dan memperkuat iman. Proses ziarah ini sering kali dimulai dengan membaca doa-doa tertentu, seperti Surat Al-Fatihah atau doa khusus untuk mendoakan arwah para wali. Para peziarah juga sering kali melakukan refleksi diri tentang perjuangan dakwah Sunan Kalijaga, yang dengan bijak menggunakan budaya untuk memperkenalkan ajaran Islam tanpa merusak adat istiadat yang sudah ada.
Proses ziarah ini juga menjadi ajang untuk memperdalam pemahaman spiritual dan sosial. Banyak peziarah yang datang dari berbagai daerah, tidak hanya untuk menghormati Sunan Kalijaga, tetapi juga untuk belajar tentang bagaimana Islam dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan masyarakat, meskipun dengan latar belakang budaya yang sangat berbeda-beda.
Warisan Sunan Kalijaga: Budaya dan Dakwah yang Abadi
Sunan Kalijaga tidak hanya dikenal sebagai seorang wali yang menyebarkan agama Islam, tetapi juga sebagai pelopor dalam mengadaptasi budaya lokal untuk menyampaikan pesan-pesan agama. Salah satu contoh nyata adalah penggunaan wayang kulit sebagai media dakwah. Wayang kulit, yang pada awalnya merupakan bagian dari tradisi Hindu-Buddha, diubah oleh Sunan Kalijaga menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai Islam kepada masyarakat Jawa. Hal ini menunjukkan betapa Sunan Kalijaga menghargai tradisi lokal dan berusaha menggabungkan ajaran Islam dengan cara yang lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Selain itu, Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai rajazeus slot sosok yang sangat bijaksana dan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam dakwahnya. Ia mengajarkan pentingnya toleransi, kesabaran, dan saling menghormati antar sesama, yang menjadi dasar dalam hidup bermasyarakat.
Dalam perjalanan napak tilas ke makamnya, peziarah sering kali diingatkan kembali untuk menghidupkan nilai-nilai luhur ini dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghargai keberagaman, menjaga kebersamaan, dan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui amal perbuatan yang baik.
BACA JUGA: 10 Tempat Wisata Glamping Puncak Liburan Mewah di Alam

Wisata Bekasi: Destinasi Menarik untuk Liburan Keluarga
Bekasi, yang dikenal sebagai salah satu kota industri terbesar di Indonesia, ternyata juga memiliki berbagai destinasi wisata menarik. Mulai dari wisata alam, edukasi, hingga tempat rekreasi modern, Bekasi menawarkan beragam pilihan bagi rajazeus wisatawan yang ingin menikmati waktu luang. Berikut beberapa tempat wisata di Bekasi yang patut dikunjungi:
1. Taman Buaya Indonesia Jaya
Taman Buaya Indonesia Jaya adalah salah satu penangkaran buaya terbesar di Indonesia. Pengunjung dapat melihat berbagai jenis buaya dari jarak dekat, serta menikmati atraksi menarik seperti pertunjukan buaya yang dilakukan oleh pawang profesional.
2. Danau Marakash
Danau buatan ini merupakan tempat yang cocok untuk bersantai bersama keluarga. Suasana yang tenang dengan pemandangan indah membuat Danau Marakash menjadi destinasi yang populer, terutama di sore hari.
3. Go! Wet Waterpark Grand Wisata
Go! Wet Waterpark adalah salah satu taman rekreasi air terbesar di Bekasi. Dengan berbagai wahana permainan air seperti seluncuran, kolam ombak, dan area bermain anak, tempat ini sangat cocok untuk liburan keluarga.
4. Hutan Kota Patriot Bina Bangsa
Bagi yang mencari udara segar di tengah kota, Hutan Kota Patriot adalah pilihan yang tepat. Area hijau ini menyediakan jalur jogging, tempat bermain anak, dan ruang terbuka untuk bersantai.
5. Curug Parigi
Curug Parigi sering disebut sebagai “Mini Niagara” karena bentuknya yang mirip dengan Air Terjun Niagara di Amerika Serikat. Lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota menjadikannya destinasi menarik bagi pecinta alam.
6. Transera Waterpark
Tempat wisata ini menghadirkan konsep taman air dengan nuansa Afrika. Berbagai wahana seru seperti Crazy Cone dan Turkana Pool menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
7. Rainbow Garden Bekasi
Bagi yang gemar berfoto, Rainbow Garden adalah tempat yang sempurna. Taman ini dihiasi dengan berbagai bunga warna-warni yang menambah keindahan dan keunikan tempat ini.
8. Summarecon Mall Bekasi
Tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, Summarecon Mall Bekasi juga menawarkan berbagai hiburan seperti area bermain anak, restoran dengan konsep menarik, serta berbagai event yang sering diadakan.
BACA JUGA DISINI: Destinasi Wisata Banjarmasin: Menyusuri Keindahan Kota Seribu Sungai

Destinasi Wisata Banjarmasin: Menyusuri Keindahan Kota Seribu Sungai
Banjarmasin, ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, dikenal sebagai “Kota Seribu Sungai” karena banyaknya sungai yang melintasi kota ini. Keindahan alam yang berpadu dengan budaya lokal yang kaya menjadikan Banjarmasin sebagai destinasi wisata yang menarik untuk dijelajahi.
Berbagai tempat wisata di Banjarmasin menawarkan pengalaman unik, mulai dari menikmati suasana pasar terapung hingga menyusuri sungai-sungai yang mempesona. Berikut adalah beberapa destinasi wisata terbaik yang bisa kamu kunjungi saat berada di Banjarmasin.
1. Pasar Terapung Lok Baintan
Pasar Terapung Lok Baintan adalah salah satu ikon pariwisata Banjarmasin yang paling terkenal. Pasar ini terletak di Sungai Martapura, sekitar 20 kilometer dari pusat kota Banjarmasin. Di sini, para pedagang menjual berbagai barang seperti sayur-mayur https://www.flightplanwine.com/, ikan, dan buah-buahan langsung dari perahu mereka.
Pasar terapung ini menawarkan pemandangan yang sangat khas, di mana kegiatan jual beli berlangsung di atas perahu yang berjejer rapi di atas sungai. Untuk merasakan sensasi unik ini, kamu bisa menyewa perahu motor yang membawa kamu menyusuri sungai dan melihat kegiatan pasar tradisional yang telah berlangsung selama berabad-abad.
2. Sungai Martapura
Sungai Martapura adalah salah satu sungai utama yang melintasi Banjarmasin dan menjadi pusat kehidupan masyarakat setempat. Berbagai aktivitas di sekitar sungai ini, seperti kapal motor dan perahu kayu, memberikan pesona tersendiri bagi wisatawan.
Kamu bisa menikmati wisata air dengan naik perahu menyusuri Sungai Martapura sambil menikmati pemandangan kehidupan masyarakat yang tinggal di tepian sungai. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk merasakan suasana khas kota yang masih mempertahankan tradisi kehidupan berbasis sungai.
3. Masjid Sabilal Muhtadin
Masjid Sabilal Muhtadin adalah masjid terbesar dan salah satu simbol agama di Banjarmasin. Terletak di pusat kota, masjid ini memiliki arsitektur yang memukau dengan kubah besar dan menara tinggi yang menjulang. Masjid ini juga merupakan tempat ibadah yang penting bagi umat Muslim di Banjarmasin.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Sabilal Muhtadin juga menjadi salah satu tempat wisata religi yang menarik bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Banjar yang religius.
4. Taman Siring 0 Kilometer
Taman Siring 0 Kilometer adalah ruang terbuka hijau yang terletak di sepanjang tepi Sungai Martapura. Taman ini sering digunakan oleh warga lokal untuk bersantai, berolahraga, atau menikmati pemandangan sungai.
Di taman ini, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah sambil berjalan-jalan di sepanjang trotoar yang dilengkapi dengan patung-patung dan bangku taman. Taman Siring juga menjadi tempat yang ideal untuk berfoto, mengingat pemandangan sungainya yang memukau.
5. Museum Waja Sampai Kaputing
Museum Waja Sampai Kaputing adalah tempat yang sangat cocok bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Banjarmasin serta Kalimantan Selatan. Di dalam museum ini, terdapat berbagai koleksi artefak bersejarah, mulai dari alat tradisional, pakaian adat, hingga benda-benda yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Banjar.
Nama museum ini sendiri terinspirasi dari semboyan masyarakat Banjar, “Waja Sampai Kaputing,” yang berarti “besi sampai patah,” yang menggambarkan semangat juang masyarakat Banjar yang tak kenal lelah.
6. Pulau Kembang
Pulau Kembang adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Sungai Barito, sekitar 30 menit perjalanan dari Banjarmasin. Pulau ini dikenal sebagai habitat berbagai jenis monyet ekor panjang, yang sering terlihat bermain di sepanjang pohon-pohon di sekitar pulau.
Selain menikmati keindahan alam dan flora yang ada, pengunjung juga bisa menikmati interaksi dengan monyet-monyet yang ada di sana. Pulau Kembang menawarkan suasana alam yang asri dan menjadi tempat yang cocok untuk berwisata sambil menikmati ketenangan alam.
7. Alun-Alun RTH (Ruang Terbuka Hijau)
Alun-Alun RTH merupakan salah satu tempat wisata yang asri di Banjarmasin, ideal untuk berjalan-jalan santai atau berolahraga. Terletak di pusat kota, alun-alun ini memiliki taman yang luas dengan berbagai fasilitas publik seperti jogging track, area bermain anak, dan lapangan olahraga.
Tempat ini sangat populer bagi keluarga atau wisatawan yang ingin menikmati waktu luang dengan suasana yang nyaman dan sejuk. Terdapat juga beberapa kafe dan tempat makan di sekitar alun-alun yang menawarkan kuliner khas Banjarmasin.
8. Kampung Sasirangan
Kampung Sasirangan adalah tempat yang sangat menarik bagi wisatawan yang ingin melihat langsung proses pembuatan sasirangan, kain tradisional khas Kalimantan Selatan. Di kampung ini, kamu bisa menyaksikan pengrajin yang sedang membuat kain sasirangan dengan cara yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Selain itu, pengunjung juga bisa membeli kain sasirangan sebagai oleh-oleh khas Banjarmasin yang penuh makna dan cerita.
9. Jembatan Barito
Jembatan Barito adalah salah satu jembatan terpanjang di Kalimantan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan wilayah di seberang Sungai Barito. Jembatan ini menjadi salah satu landmark penting di Banjarmasin dan sering menjadi objek foto para wisatawan yang datang ke kota ini. Jembatan Barito juga menawarkan pemandangan yang indah, terutama pada malam hari saat lampu-lampu jalanan menyala, memberikan kesan dramatis yang menarik.
10. Wisata Kuliner Banjarmasin
Banjarmasin tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kuliner khas yang menggugah selera. Beberapa makanan khas Banjarmasin yang wajib dicoba adalah Soto Banjar, Ketupat Kandangan, dan Pempek Palembang.
Soto Banjar, misalnya, adalah hidangan berkuah kuning dengan potongan ayam, telur, dan lontong yang disajikan dengan sambal kacang pedas. Selain itu, kamu juga bisa mencoba makanan manis seperti Kue Balok dan Kue Cubir yang menjadi jajanan khas di kota ini.
BACA JUGA DISINI: Tujuan Wisata Pantai di Yogyakarta Terpopuler

Gunung Kelud: Keindahan dan Keganasan Gunung Api di Jawa Timur
Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, Jawa Timur. Dengan ketinggian sekitar 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini dikenal karena letusannya yang eksplosif dan sejarah panjang aktivitas vulkaniknya. Meskipun memiliki potensi bahaya, Gunung Kelud juga menawarkan panorama alam yang indah serta daya tarik wisata yang menawan.
Sejarah dan Aktivitas Vulkanik
Gunung Kelud memiliki sejarah letusan yang panjang https://simplifymenow.com/ dan dahsyat. Salah satu letusan paling mematikan terjadi pada tahun 1919, yang menyebabkan ribuan korban jiwa akibat aliran lahar panas yang menghancurkan pemukiman di sekitarnya. Sejak itu, Kelud terus mengalami erupsi berkala, termasuk pada tahun 1951, 1966, 1990, dan yang terbaru pada tahun 2014.
Letusan tahun 2014 adalah salah satu yang paling besar dalam sejarah modern, dengan abu vulkanik yang menyebar hingga ke berbagai daerah di Pulau Jawa, bahkan mencapai wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Aktivitas vulkanik ini menjadikan Kelud sebagai salah satu gunung berapi paling aktif dan diwaspadai di Indonesia.
BACA SELENGKAPNYA: Daftar Wisata Terbaik di Dieng: Menyaksikan Keindahan Alam dan Budaya yang Memukau
Keindahan Alam Gunung Kelud
Meskipun dikenal sebagai gunung berapi yang berbahaya, Gunung Kelud juga memiliki daya tarik wisata yang luar biasa. Beberapa destinasi menarik di sekitar gunung ini meliputi:
-
Kawah Kelud
Setelah letusan tahun 2007, kawah utama Gunung Kelud berubah menjadi sebuah danau kawah yang indah dengan warna hijau kebiruan. Namun, letusan 2014 kembali mengubah struktur kawah tersebut. Saat ini, pengunjung masih dapat menikmati pemandangan kawah yang menakjubkan dari berbagai titik pandang. -
Terowongan Ampera
Terowongan sepanjang 110 meter ini merupakan jalur buatan yang dibangun untuk mengontrol aliran air dari kawah Kelud. Terowongan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi melewati lorong gelap dengan sejarah vulkanik yang kuat. -
Puncak Gajah Mungkur
Salah satu spot terbaik untuk menikmati panorama Gunung Kelud adalah dari Puncak Gajah Mungkur. Dari sini, pengunjung dapat melihat pemandangan kawah serta lanskap pegunungan yang memukau. -
Pemandian Air Panas
Air panas alami dari aktivitas vulkanik Gunung Kelud menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi berendam dengan air yang kaya akan mineral. -
Agrowisata Perkebunan
Di sekitar Gunung Kelud, terdapat berbagai kebun buah dan tanaman seperti nanas, kopi, dan cengkeh. Agrowisata ini menawarkan pengalaman menikmati hasil bumi khas kawasan vulkanik yang subur.
Dampak Letusan dan Mitigasi Bencana
Setiap letusan Gunung Kelud selalu membawa dampak besar bagi masyarakat sekitar. Lahar panas, abu vulkanik, dan lontaran material pijar menjadi ancaman utama bagi pemukiman yang berada di lereng gunung. Oleh karena itu, pemerintah dan Badan Geologi Indonesia terus memantau aktivitas gunung ini dengan memasang berbagai alat pemantauan seismik.
Sebagai langkah mitigasi, masyarakat di sekitar Gunung Kelud telah diberikan edukasi dan pelatihan mengenai cara menghadapi bencana vulkanik. Jalur evakuasi juga telah disiapkan untuk memastikan keselamatan warga jika terjadi erupsi.